Budidaya Semut Kroto Mesin Uang Langka Peminat

Posted by Jatmiko 0 komentar
Peternak kroto, masih jarang jika tidak mau menyebut tidak langka.

Pengamatan lawupos.net di Pasar Burung Srijaya Madiun, saban hari permintaan berlimpah. Penggemar burung ocehan, segmen tetap kroto, selalu berebut. Berapa pun harganya, pasti ludes.

Ibaratnya, kroto boleh dibilang bisa dijadikan mesin uang. Penggemar burung ocehan,
merupakan pemasok uang yang tak bakal ada habisnya.

Tapi sejauh ini, pedagang kroto setempat mengandalkan stok dari pamasok. Pihak pemasok sendiri, masih tetap mengandalkan alam. ‘Mereka mencari di hutan atau di alam bebas,” ujar Pak Bob, pedagang kroto di Pasar Burung Srijaya.

Dampaknya, jika alam lagi tak bersahabat, harga kroto meroket, tembus Rp 150 ribu/Kg. Dalam kondisi normal hanya dalam kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu/Kg.

Pertanyaan mendasar, kenapa sektor agrobisnis yang satu ini masih langka peminat bahkan belum ada yang melirik. Padahal, budidaya kroto relatif sederhana. Taruh tulang belulang di bawah pohon dan tunggulah beberapa hari, ribuan bahkan jutaan semut bakal tinggal disitu.(elpos)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Budidaya Semut Kroto Mesin Uang Langka Peminat
Ditulis oleh Jatmiko
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://semutkrototemanggung.blogspot.com/2013/01/budidaya-semut-kroto-mesin-uang-langka.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Jasa Toko Online support Jasa iklan - Original design by Miko | Copyright of SEMUT KROTO TEMANGGUNG.